Friday, October 2, 2015

TENTANG AL - QUR'AN

        Al-Qur'an merupakan wahyu Alloh SWT yang diturunkan kepada Rasul melalui perantara Malaikat atau tidak melalui malaikat. Materi wahyu merupakan sistem nilai dan norma ilahi yang melandasi sistem berpikir dan berprilaku yang mengatur tata cara hubungan manusia kepada sang Kholik (Pencipta), manusia dengan dirinya, manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan makhluk lainnya yang melahirkan karya budaya dan peradaban untuk mencapai ridha Alloh SWT.

A. Pengertian Wahyu dan Ilham

        Wahyu menurut bahasa adalah isyarat yang cepat, dan menurut istilah wahyu berarti petunjuk yang disampaikan kepada Rasul. Sedangkan Ilham adalah daya gerak yang diberikan Alloh untuk memahami atau melakukan sesuatu. Perbedaannya antara wahyu dengan ilham adalah wahyu hanya diberikan kepada Rasul, sedangkan ilham diberikan kepada setiap manusia.

B. Pengertian Al - Qur'an

        Menurut bahasa Al-qur'an berarti bacaan. Sedangkan menurut istilah Al-qur'an adalah kalam Alloh yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Mu'zizat dan membacanya adalah ibadah.
Dari definisi diatas, maka wahyu atau kalam Alloh yang lain yang diturunkan kepada Nabi - nabi sebelumnya tidak dinamakan Al-qur'an dan membacanya tidak di anggap sebagai ibadah.

Al-qur'an diturunkan dalam dua periode :
1. Periode Makkah

        Pada periode makkah, ayat - ayat yang turun ketika Nabi Muhammad masih tinggal di Makkatul Mukarromah (Makkah) sejak saat pengangkatannya menjadi Rasul sampai hijrahnya ke Madinah selama 12 tahun dan 13 hari. 
        Ayat - ayat yang turun dalam periode makkah tersebut dinamakan ayat "makkiyah" yang meliputi 19/30 dari isi Al-qur'an terdiri dari 86 surat dengan jumlah ayat sebanyak 4.780 ayat.

2. Periode Madinah

        Ayat - ayat yang turun ketika Nabi Muhammad SAW telah berpindah tempat pusat perjuangan dan da'wahnya di Madinatul Munawwaroh (Madinah), walaupun ada ayat yang tidak diturunkan di kota Madinah sendiri, tetapi tetap ayat-ayat tersebut dinamakan ayat-ayat "madaniyah" meliputi 11/30 dari isi Al-qur'an, terdiri dari 28 surat  dengan jumlah ayat sebanyak 1.456 ayat.

        Namun demikian antara ayat-ayat makkiyah dan ayat madaniyah memiliki ciri yang berbeda, dengan perbedaan sebagai berikut :

1. Ayat - ayat makiyah umumnya pendek - pendek, sedangkan ayat - ayat Madaniyah panjang-panjang.
2. Dalam surat Makiyah terdapat perkataan " Yaa ayyuhannaas" (Wahai manusia), sedangkan dalam surat Madaniyah terdapat perkataan "Yaa Ayyuhalladziina aamanuu" (Wahai orang-orang yang beriman) dengan ada beberapa buah saja perkataan "Yaa Ayyuhannaas".
3. Ayat - ayat makiyah mengandung hal - hal dengan tauhid, iman, taqwa, ancaman dan pahala, serta sejarah bangsa-bangsa terdahulu. Sedangkan ayat-ayat Madaniyah mengandung tentang hukum, kemasyarakatan, kenegeraan, perang, hukum internasional, hukum antar agama, muamalah, dan lain-lain.

        Urutan turunnya Al-quran tidak sebagaimana susunan yang ada sekarang, tetapi Al-qur'an turun secara terpencar dan berangsur - angsur. Ayat - ayat yang turun itu ada kalanya karena suatu sebab ada juga tanpa sebab apapun. Setiap turun ayat baru, Rasululloh SAW selalu memerintahkan mencatatnya dan menggandengkannya dengan ayat - ayat yang ditunjukkan oleh beliau sendiri. Rasululloh SAW mempunyai beberapa orang sahabat yang menjadi sekretaris untuk mencatatkan wahyu yang turun. Rasululloh selalu mengadakan persesuaian bacaan surat dengan Jibril as. Dan begitu pula beliau selalu melakukan kontrol bacaan terhadap para sahabatnya. Jadi mengenai susunan Al-qur'an dan tertib surat adalah berdasarkan bimbingan langsung dari Alloh SWT melalui Jibril yang selalu mengontrol dan membacakannya kepada Rasululloh SAW.

C. Fungsi dan Kedudukan Al-Qur'an

    a. Fungsi Al-qur'an

        Alloh SWT menurunkan Al - qur'an sebagai Kitabulloh yang terakhir  dan merupakan satu -satunya kitab yang paling lengkap dan sempurna yang memiliki fungsi sebagai berikut :

        1. Rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam hidup dan kehidupan.
        2. Menyempurnakan dan mengkoreksi  kitab - kitab sebelumnya .

   b. Kedudukan Al - Qur'an

        Kedudukan Al-qur'an sebagai sumber hukum yang utama . sebagaimana dalam Firman Alloh SWT, "Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Alloh, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (QS. Al - Maidah : 44). Ayat  ini menegaskan kepada kita untuk selalu berpegang teguh pada Al-qur'an dan Hadist sebagai dasar dan sumber hukum.

        Secara garis besar al-qur'an memuat 3 sisi pokok hukum, yaitu :
   1. Hukum - Hukum I'tiqodi
       Hukum - hukum yang berhubungan dengan akidah dan kepercayaan.
   2. Hukum - Hukum Akhlak
       Hukum - hukum yang berhubungan dengan tingkah laku, budi pekerti.
   3. Hukum - Hukum Amaliyah
       Hukum - hukum yang berhubungan dengan perbuatan para mukalaf, baik mengenai ibadat atau          adat, mu'amalah, jihad, dll.
     
        Al-qur'an juga menerangkan tentang kedudukan dan fungsinya sebagai berikut :
   1. Sebagai keterangan / penjelasan yang nyata (QS. Al - A'raf : 203).
   2. Untuk Diikuti (QS. Al - A'raf : 3).
   3. Sebagai penguat hati (QS. An - Nahl : 102).
   4. Petunjuk bagi orang yang bertaqwa (QS. Al - Baqarah : 2)
   5. Sebagai alat da'wah (QS. An - Nahl : 44).
   6. Pelajaran dan penyembuh penyakit bagi manusia (QS. Yunus : 57).
   7. Sebagai peringatan (QS. Al - An'am : 90).
   8. Petunjuk dan pembeda antara haq dan bathil (QS. Al - Baqarah : 185).
   9. Penyelamat dari kegelapan kepada nur (cahaya) (QS. Ibrahim : 1).
   10. Pembela bagi yang mengamalkannya, sebagaimana dalam sabda Nabi, "Pada hari kiamat, akan            didatangkan al-qur'an dan orang-orang yang mengamalkannya di dunia. Di dahului oleh surat              Al - Baqarah dan Ali - Imran akan membela dan mempertahankan orang - orang yang                          menta'atinya." (HR. Muslim).

Keyword :
Ayat Al-qur'an
Hadist tentang al-qur'an
Ayat-ayat al-qur'an
Pengertian al-qur'an
Tafsir al-qur'an

ClicksorMain

Clicksor1

Clicksor2

Clicksor3